Memelihara Kucing Yang Aman

Jumat, 15 Oktober 2010


Kucing bisa jadi binatang peliharaan yang aman dan menyenangkan bagi seisi keluarga. Dan bagaimana anda menyikapinya. Ada banyak alasan untuk memelihara kucing, dan ada banyak pula alas an untuk menundanya. Faktor kesetiaan kucing yang kerap menjadi pertimbangan. Ada yang bilang kucing hanya setia pada rumah majikan, ketimbang pemiliknya, itulah keunikan kucing : setia akan tempat yang sudah dikenalnya. Sebenarnya karakter kucing yang manja memudahkan memeliharanya karena tidak butuh pemeliharaan yang repot. Cukup dengan disayang, disentuh, dan dibelai, kucing sudah menjadi hewan peliharaan yang manis. Secara mendetail, karakter kucing sendiri tergantung pada ras dan jenisnya, serta faktor hormone yang diberikan selama pemeliharaannya.


Seputar Asma dan Toksoplasma

Berdasarkan survey yang dilakukan tim prevention, keengganan memelihara kucing terletak pada aspek kesehatan. Kucing sering dikaitkan sebagai pemicu datangnya penyakit seperti asma, alergi, dan toksoplasma. Menurut Dokter hewan terkemuka asma secara logis berhubungan dengan kotoran dan debu yang berterbangan. Memang benar, bulu kucing bisa membuat kita bersin-bersin. Tapi itu bisa jadi hanya pada masa awal kehadiran kucing di rumah. Setelah itu kita akan terbiasa. Saya juga mempunyai seorang teman yang asma, tapi asmanya tidak pernah kambuh meski ia memelihara kucing. Sedangkan untuk kasus toksoplasma, bisa dibilang virusnya agak unik dan berkembang ditubuh kucing ngan sempurna. Tapi, jangan panic dahulu. Fakta tadi tidak bisa kita jadikan patokan bahwa semua kucing pasti terinfeksi toksoplasma. “toksoplasma dikeluarkan bersama kotoran kucing dn tidak setiap saat. Ada waktu-waktu tertentu oosit toksoplasma lebih banyak terjadi pada binatang pemakan daging mentah atau setengah matang. Pada kambing misalnya, kemungkinan terinfeksi toksoplasma adalah 80% jelas. Memegang atau menyentuh kucing tidak lantas langsung membuat kita terinfeksi, setidaknya dibutuhkan waktu sekitar lima hari untuk tertular toksoplasma.

Yang perlu dicermati dari penyakit kucing yang bisa menular adalah scabies, yang disebabkan oleh kutu. Kontak langsung akan mengakibatkan kita langsung terinfeksi kutu ini. Hal ini juga terjadi pada mereka yang memiliki hewan peliharaan kelinci, sepengatahuan saya belum ada penelitian yang menunjukkan penyakit lainnya yang disebabkan oleh kucing.


Aman untuk anak

Sejauh kita bisa memperhatikan faktor kebersihan dan kesehatan, memelihara kucing tidak akan mendatangkan masalah, malah seisi keluarga bisa terhibur dengan kehadirannya. Supaya anda tidak ragu tentang kebersihan kucing anda coba ikuti tips tentang memelihara kucing :

Bersihkan kotoran kucing segera. Siram dengan air, lalu cuci dengan sabun, hindari kontak langsung dengan kotoran, sebaiknya pakai sarung tangan.

Hindari memberi makanan mentah pada kucing. Berikan makanan yang telah dimasak atau makanan khusus kucing

Berikan vaksin pada kucing setahun sekali. Ini berlaku bagi kucing yang berbulu panjang maupun pendek. Contoh vaksin yang digunakan biasanya Rhinotracheitis, calicivirus, dan panleukopenia. Sedangkan vaksin rabies wajib diberikan kepada kucing, sesuai dengan undang-undang, ibaratnya tidak ada ampun bagi hewan yang sudah terinfeksi rabies.

0 komentar:

Posting Komentar